MENGENAL VIRUS EBOLA YANG MEMATIKAN
Detail
Dibuat: 04 Agustus 2014 Ditulis oleh Li
Xiaoqing - The Epoch Times
Di muat ulang 06 Adustus 2014 olen Sutarmo
Wabah demam berdarah Virus Ebola melanda Afrika Barat dan meledak di Guinea
pada Februari tahun ini.
Sejak Juli 2014, istilah "Ebola" lebih sering diberitakan di
media. Dokter Sheik Umar Khan yang memimpin Sierra Leone melawan wabah yang
paling serius dalam sejarah terinfeksi virus Ebola dan meninggal. Dunia merasa
sedih. Virus kematian yang berasal dari Afrika ini, mulai mengkhawatirkan
banyak orang di dunia.
Saat ini, epidemi Ebola terkonsentrasi di Guinea, Sierra Leone dan Liberia.
Laporan CNN7 pada 31 Mei 2014, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menegaskan
tindakan lebih lanjut untuk mengekang virus Ebola sangat diperlukan.
WHO memperingatkan bahwa sebelum virus terdeteksi, ia telah menyebar,
sehingga membuat jumlah penderita yang sebenarnya lebih tinggi dari kasus telah
ditemukan, juga telah meningkatkan kemungkinan penyebaran penyakit dari Afrika.
Direktur MSF Bart Janssens, mengatakan, "Epidemi ini belum pernah
terjadi sebelumnya. Benar-benar belum dapat dikontrol, dan situasi semakin
memburuk.... orang terinfeksi di banyak tempat, tapi kami masih belum
tahu."
Saat ini, sebuah masalah yang membuat pekerjaan pencegahan epidemik menjadi
makin sulit adalah bahwa virus Ebola telah menginfeksi banyak dokter yang
menangani penyakit serta perawat dan petugas kesehatan lainnya.
"Sejauh ini, sudah ada 60 pekerja kesehatan yang meninggal karena
infeksi virus Ebola, beberapa pekerja kesehatan internasional juga telah
terinfeksi, situasi ini sangat mengurangi kemampuan untuk mengendalikan
penyebaran penyakit tersebut," penjelasan dari WHO.
Pendiri media Natural News Amerika Serikat Mike Adams menuliskan sekarang
setiap individu dapat melakukannya, yaitu secara aktif meningkatkan sistem
kekebalan tubuhnya sendiri.
Apa Virus Ebola itu?
Virus Ebola adalah salah satu virus tingkat kematian tertinggi yang pernah
ditemukan. Tingkat kematiannya dapat mencapai 50% -90%. Penyakit ini dapat
mempengaruhi manusia dan binatang primate, seperti monyet, gorila dan simpanse.
Sejauh ini belum ada terapi pengobatan yang spesifik, juga tidak ada vaksin.
Virus Ebola biasanya ditularkan melalui darah dan cairan tubuh lainnya,
penularannya sangat cepat. Gejala awal pasien mirip dengan dengan pilek, demam,
sakit kepala, diare, muntah, sakit perut dan lemas, masa inkubasi 2-21 hari.
Asal Usul Virus Ebola
Pada Agustus 1976, di sebuah rumah sakit kota kecil Yambuku Zaire (sekarang
Republik Demokratik Kongo) datang seorang pasien bernama Mabalo. Ia sedang
demam tinggi, sebelum demam ia pernah ke wilayah utara Zaire. Kondisi medis di
Afrika yang buruk, perawat dalam sehari harus menggunakan beberapa jarum suntik
untuk menyuntik ratusan pasien, jika jarum sudah tumpul baru akan diganti.
Selanjutnya, wabah epidemi yang mengerikan itu dalam waktu singkat menjalar
ke lebih dari 50 desa di sekitarnya. Sebagian besar gejala pasien mirip dengan
Mabalo. Dua bulan kemudian, negara Sudan yang berada di bagian utara Zaire juga
terjadi ledakan wabah epidemi yang sama.
Epidemi ini kemudian mengejutkan seluruh dunia. Patogen segera ditentukan,
ini merupakan jenis virus baru. Selanjutnya, para peneliti menggunakan nama
sebuah sungai setempat dan memberikan nama virus Ebola. Para ilmuwan kemudian
menemukan bahwa virus Ebola yang berada di Zaire dan Sudan sebenarnya tidak
persis sama, efek penderitaan ke pasien juga tidak sama, mereka kemudian
menamakannya tipe Zaire dan tipe Sudan.
Walaupun mereka sudah tahu tentang hal ini, peneliti dan dokter masih tak
berdaya. Dalam wabah pada 1976, jumlah total orang yang terinfeksi di Zaire
sebanyak 318 orang. 280 orang meninggal, tingkat kematian sekitar 88%; wilayah
Sudan 284 orang yang terinfeksi, 151 orang meninggal, tingkat kematian sekitar
53%.
Tipe Zaire yang Paling Ganas dari 5
Tipe Virus Ebola
Sampai saat ini, total virus Ebola yang ditemukan ada lima tipe. Selain dua
tipe yang disebutkan di atas, tiga lainnya adalah tipe Ebola Ivory Coast, tipe
Ebola Bundibugyo, dan tipe Ebola Reston tidak menimbulkan penyakit pada
manusia.
Dalam 30 tahun penemuan virus Ebola, total yang terinfeksi virus berjumlah
2.387 orang, 1.590 orang meninggal. Persentase angka kematian sekitar 67%.
Tapi ini hanya data resmi yang tercatat dalam register. Sistem perawatan
kesehatan regional Afrika tidak sempurna. Ada sebagian besar dari kasus
tersebut belum tercatat, angka-angka di atas tidak termasuk wabah Afrika Barat
tahun ini.
Selama lebih dari 30 tahun, catatan resmi total wabah Ebola adalah 24 kali.
Tye Ebola-Ivory Coast 1 kali, hanya menginfeksi 1 orang, pada akhirnya ia
beruntung bisa selamat. Wabah tipe Bundibugyo 2 kali, terinfeksi 206 orang, 66
orang meninggal, sisa 21 kali berasal dari tipe Zaire dan Sudan. Persentase
angka kematian dari dua tipe virus adalah sekitar 96% dari seluruh angka
kematian virus Ebola.
Tahun ini skala wabah yang terjadi pada Afrika Barat adalah belum pernah
terjadi sebelumnya yaitu dari tipe Ebola Zaire, adalah tipe Ebola yang paling
ganas. Angka kematiannya dapat mencapai 60% -90%.
Gejala Ebola Setelah Infeksi
Gejala awal adalah mendadak demam tinggi, kelelahan yang parah, nyeri otot,
sakit kepala, sakit tenggorokan dan lain-lain. Lalu diikuti oleh muntah dan
diare. Setelah terjadi muntah darah, seluruh badan mengeluarkan darah, nyeri
sendi dan otot, diikuti dengan mata, hidung, gusi, telinga, anus dan
bagian-bagian pribadi berdarah, kencing sangat sedikit dan sebagainya.
Pasien serius sering disertai dengan kerusakan lever, gagal ginjal,
kerusakan sistem saraf pusat, shock dan terjadi kegagalan multiple organ. Uji
laboratorium menemukan bahwa sel darah putih, trombosit dan platelet darat
pasien menurun. Indikator fungsi hati meningkat.
WHO mengatakan, diaknosa gejala awal virus Ebola mungkin bisa keliru
dianggap sebagai malaria, tipus, radang selaput otak dan bahkan wabah.
Cara Penularan
Centers for Disease Control Amerika Serikat (CDC) mengkategorikan Virus
Ebola sebagai bahaya biologis kelas empat (1-4, empat maksimum). Suka hidup di
tempat yang lembab, lingkungan yang gelap, tidak akan menyebabkan tipikal
penularan melalu udara. Tetapi bisa menetap pada partikel udara yang mengambang
dan darah orang yang terinfeksi, cairan tubuh lain, kontak langsung dengan
kotoran, urine, air liur dan air mani, ada kemungkinan akan terinfeksi. Kondisi
pria ketika yang telah pulih, sampai tujuh minggu setelah pemulihan masih bisa
menyebarkan virus melalui air mani mereka.
Ketika kulit orang sehat yang luka atau selaput mukosa kontak dengan
lingkungan yang terkontaminasi oleh cairan lendir pasien Ebola (seperti pakaian
kotor, sprei atau jarum suntik yang telah digunakan), juga akan terinfeksi.
Mayat tubuh seseorang yang terinfeksi Virus Ebola juga adalah sumber
infeksi, oleh sebab itu juga ada yang menyebut "virus orang mati"
atau "virus zombie", harus melakukan perlindungan terhadapnya dan
segera dikuburkan. Setelah pasien mulai menunjukkan gejala, sifatnya sudah
menular. Dalam masa inkubasi tidak menular.
Pencegahan dan Pengobatan
Tidak ada vaksin yang disetujui departemen untuk mencegah virus Ebola, atau
belum ada vaksin Ebola dalam uji klinis. Namun Amerika Serikat pada pertengahan
September mendatang akan melakukan uji coba vaksin Ebola terhadap tubuh
manusia.
Cara utama untuk mencegah Virus Ebola adalah menghindari kontak langsung
langsung dengan infeksi Ebola. Petugas kesehatan harus mengambil tindakan perlindungan
yang diperlukan. Pastikan untuk mengurangi kontak dengan simpanse, orangutan,
kelelawar, babi hutan dan hewan berisiko tinggi lainnya, terutama tidak
mengambil tubuh hewan mati atau daging mereka untuk dimasak.
Jika Anda tahu seseorang yang terinfeksi virus Ebola, silakan membakar
pakaian atau seprai kotor mereka, selimut dan barang-barang lainnya. Jika Anda
ingin terus menggunakan, sterilisasi dengan suhu dan tekanan tinggi sebelum
digunakan.
Perawat pasien Ebola harus mengenakan pakaian kedap air, sarung tangan dan
masker pelindung, kacamata dan masker bedah untuk mencegah percikan cairan
tubuh pasien ke hidung, mulut dan mata.
Selain itu, sedapat mungkin saat hadir di pertemuan-pertemuan besar, dalam
situasi sosial harus menghindari berjabat tangan dan memeluk, melambaikan
tangan menyapa adalah yang terbaik. Jika sesudah berjabat tangan sesegera
mungkin cuci dengan sabun, mencuci tangan hingga bersih dengan air mengalir.
Disinfeksi adalah fokus dari semua tindakan pencegahan. Doctors Without
Borders mengatakan bahwa komponen yang sudah diketahui seperti sodium
hypochlorite, metil alkohol, sinar ultraviolet, sabun, cairan pembersih semua
dapat membunuh virus Ebola.
Meskipun persentase mematikan dari virus Ebola tinggi, namun masih ada
sekitar 10% -50% dari orang yang terinfeksi sembuh, ini mungkn berhubungan
dengan fungsi sistem kekebalan tubuh mereka yang lebih baik.
Mike Adams mengatakan, jangan melakukan perbuatan yang membuat sistem
kekebalan diri kita turun, seperti suka begadang, makan junk food, merokok,
duduk lama tidak bergerak, tidak mau berjemur matahari, bersentuhan dengan
karsinogen kimia (pestisida, herbisida, glifosat) dan sebagainya. (lim/rahmat)
http://erabaru.net/kesehatan/9301-mengenal-virus-ebola-yang-mematikan