Rabu, 02 Oktober 2013

Metabolisme

Metabolisme merupakan seluruh aktivitas yang berlangsung dalam sel makhluk hidup. Seluruh reaksi yang terjadi dalam makhluk hidup melalui dua jalur anabolisme dan katabolisme.


Selasa, 20 Agustus 2013

Sel





Sel merupakan unit terkecil makhluk hidup, hal ini berarti di dalam sel terdapat berbagai aktivitas untuk memenuhi segala kebutuhan makhluk hidup itu sendiri.








Selasa, 06 Agustus 2013

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN


*    Pertumbuhan adalah suatu proses pertumbuhan ukuran dan volume serta jumlah secara irreversibel, yaitu tidak dapat kembali kbentusemulaAdapuperkembangamerupakasuatu proses menuju kedewasaan yang bersifat kualitatif.
*  Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembang- an pada tumbuhan adalah sebagai berikut.
a .   Faktor eksternal atau lingkungan yang berpengaruh adalah faktor iklim, tanah dan biologis.
b.    Faktor internal (dalam) terdiri atas faktor intrasel yaitu sifat darinduknyadafaktointerseyaitmacam-macam hormoantarlaiauksingiberelinsitokininasaabsisat, etilen, asam traumalin, dan kalin.
*    Dalam pertumbuhan dan perkembangannya, tumbuhan akan mengalami beberapperiode yaitu periode lamban, periode ekspo- nen, dan periode perlambatan.


  


 *     Pertumbuhan pada tumbuhan ada dua macam, yaitu pertum-   
       buhan primer dan pertumbuhan sekunder.
*     Pertumbuhan primer adalah pertumbuhan yang terjadi pada jaringan meristematik dari hasil pembelahan sel-sel jaringan meristem primer. Pertumbuhan primer terjadi pada embrio, ujung akar, dan ujung batang.
*    Proses pertumbuhan dan perkembangan embrio disebut sebagai perkecambahan. Ada dua macam perkecambahan yaitu perke- cambahan hipogeal dan epigeal.
*     Ada tiga macam bagian penyusun embrio pada proses perkecam- bahan yaitu tunas embrionik dan kotiledon.
*     Pada ujung akar terdapat tiga macam daerah titik tumbuh yaitu darah pembelahan, daerah pemanjangan, dan daerah diferensiasi.
*     Pada ujung batang, titik tumbuhnya dilindungi oleh balutan bakal daunnya.
  *    Teori titik tumbuh ada dua, yaitu   teori Histogen dari Hanstein, serta teori Tunika dan Korpus dari Schmith.
  *   Pertumbuhan sekunder merupakan kelanjutan dari pertumbuhan primer sebagai aktivitas jaringan meristem sekunder yaitu bertambah besarnya organ tubuh tumbuhan.

Senin, 01 Juli 2013

Kehamilan

Kehamilan terjadi mulai dari fertilisasi hingga kelahiran. Pada manusia, rata-rata kehamilan terjadi selama 266 hari (38 minggu) dari fertilisasi atau 40 minggu dari siklus menstruasi terakhir hari pertama. Kelahiran bayi terjadi melalui serangkaian kontraksi uterus yang beraturan. Beberapa hormon, seperti estrogen, oksitosin, dan prostaglandin berperan dalam proses ini. Secara umum, proses kelahiran terjadi melalui tahap pembukaan cervix, tahap pengeluaran bayi, dan tahap pelepasan plasenta. Tahapan perkembangan tersebut dapat dilihat dengan bantuan gambar berikut ini.


Perkembangannya Embrio;





Fertilisasi


Fertilisasi terjadi jika sel telur bertemu dengan sel sperma. Pada lelaki normal, dalam satu kali ejakulasi akan dikeluarkan 300 juta – 400 juta sel sperma. Pergerakan sel sperma di dalam vagina dibantu oleh semen dan cairan pelicin yang dihasilkan oleh cervix. Cairan pelicin tersebut akan disekresikan oleh kelenjar di cervix jika seorang wanita telah siap melakukan senggama atau mendapat rangsangan seksual. Sel sperma akan berenang menuju oviduk atau tuba Fallopi tempat sel telur berada setelah masa ovulasi. Oviduk atau tuba Fallopi merupakan tempat fertilisasi pada manusia.










Rabu, 26 Juni 2013

Oogenesis


Berbeda dengan sel sperma yang diproduksi seumur hidup oleh pria, sel telur pada wanita terbatas jumlahnya. Jumlah sel telur wanita, pada usia tujuh tahun adalah sekitar 300.000. Akan tetapi, jumlah tersebut berkurang seiring waktu. Selama masa reproduksi, sel telur yang akan dilepaskan hanya sekitar 400–500 buah sel telur (Starr and Taggart, 1995: 780). Sel telur tersebut diovulasikan setiap bulan mulai dari masa aktif reproduksi saat menstruasi kali pertama. Jadi, kurang lebih wanita akan mengalami masa subur dalam waktu 33 hingga 41 tahun atau dalam rentang usia 12 hingga 45–63 tahun.

Oosit primer telah dibentuk pada saat organogenesis bayi di dalam rahim dan telah mencapai tahap profase I. Setelah oosit terbentuk, oosit mengalami masa penantian (arestasi) hingga akhirnya wanita tersebut mulai memasuki masa subur yang ditandai dengan menstruasi. Kemudian, oosit melanjutkan pembelahan meiosisnya menjadi dua buah oosit sekunder. Salah satu dari oosit tersebut, akan mengalami degenerasi sehingga hanya ada satu oosit yang akan berkembang. Oosit degeneratif (badan polar) hasil meiosis I tidak akan ikut dalam meiosis II. Oosit sekunder, lalu akan mengalami pembelahan meiosis kedua menghasilkan satu buah oosit fungsional. Oosit fungsional tersebut kemudian yang akan diovulasikan setiap bulan (dalam periode lebih kurang 28 hari) selama masa subur wanita.