Rabu, 28 Januari 2015

Kingdom Animalia

Sejak dulu kala, manusia telah sangat erat berinteraksi
dengan hewan. Manusia memanfaatkan hewan dalam
banyak sekali bidang kehidupan. Mulai bidang
transportasi, militer, pertanian, hiburan, hingga untuk
memenuhi kebutuhan naluriah yang paling mendasar:
makan. Maka, kita pun mengenal kuda kereta, gajah
perang, sapi penarik bajak, lumba-lumba sirkus, hingga
ayam potong. Namun, semua yang disebut tadi barulah
bagian sangat kecil dari dunia hewan. Masih ada ribuan
spesies lagi, yang mungkin untuk melihat semuanya,
umur manusia sungguh terlalu singkat. Maka, pelajari
saja di bab ini, di bahasan mengenai Kingdom Animalia
(Dunia Hewan).

Senin, 26 Januari 2015

U l a n g a n H a r i a n

Pilihlah jawaban yang paling tepat. dan tulislah jawaban mu pada kertas LJK. dikumpul tgl 3-2-2015 boleh titip TU!
Aja kelalen tuliskan judul UH yaitu " UH Keanekaragaman Hayati", nama dan kelas serta tanggal mengumpulkan LJK.

Tata Nama Makhluk Hidup

Berbagai jenis makhluk hidup memiliki sebutan atau
nama yang bermacam-macam sesuai dengan daerah
tempat organisme tersebut ditemukan (nama lokal).
Sehingga satu jenis tumbuhan, pisang misalnya,
bisa memiliki nama lokal yang berbeda-beda. Oleh
orang Jawa tanaman pisang disebut gedang. Di Madura
disebut kisang dan di Sunda disebut cau. Orang Belanda
menyebutnya banaan dan dalam bahasa Inggris disebut
banana. Akibat bermacam-macam nama tersebut bisa
membingungkan meskipun pada dasarnya tumbuhan
yang dimaksud adalah sama. Ini menunjukkan bahwa
nama daerah di manapun di dunia ini tidak dapat dipakai
untuk menunjuk dengan tepat suatu spesies.

Klasifikasi Makhluk Hidup

Dalam kehidupan sehari-hari, kalian sering melakukan
 pengelompokan terhadap benda-benda tertentu, bukan?
 Misalnya, kalian mengelompokkan sendok, piring, dan
gelas dalam kelompok alat-alat makan. Selain itu, kalian
 juga mengelompokkan bus, motor, dan mobil dalam
kelompok alat-alat transportasi. Pengelompokan alat-alat
 makan dan transportasi tersebut adalah berdasarkan
fungsinya masing-masing. Dengan demikian, dapat
dikatakan bahwa setiap pengelompokan pasti didasarkan
 pada dasar pengelompokan. Begitu pula halnya dengan
klasifi kasi makhluk hidup.

Jumat, 09 Januari 2015

KEANEKARAGAMAN HAYATI




Ada beraneka ragam makhluk hidup di sekitar kita. Kalian mengenal berbagai kelompok makhluk hidup (mikroorganisme, protista, jamur, tumbuhan, dan hewan) yang masing-masing memiliki jenis dengan sifat yang beraneka ragam. Tapi apakah kalian tahu, bahwa dalam satu jenis makhluk hidup kalian masih menemukan adanya keanekaragaman? Pohon mangga misalnya, ada beragam jenis pohon mangga yang kita kenal, misalnya mangga arum manis, manalagi, dan sebagainya. Bagaimana keane karagaman tersebut terjadi? Bagaimana cara mengenal organisme yang ber aneka ragam tersebut? Kalian akan mengetahui jawabannya dalam uraian bab ini.

Kamis, 20 November 2014

Protista



PROTISTA
Protista merupakan organisme eukariotik uniseluler yang hidup soliter atau berkoloni. Protista dapat digolongkan menjadi protista mirip hewan (protozoa), protista mirip tumbuhan (alga) dan protista mirip jamur (jamur lendir/slame mold). Bentuk tubuh organisme golongan protista amatlah beragam. Protista memiliki cara makan yang berbeda-beda, dan dapat digolongkan dalam tiga kategori:
1. Protista autototrof, yaitu protista yang memiliki klorofil sehingga mampu berfotosintesis. Contohnya : Alga
2. Protista menelan makanan, dengan cara fagositosis melalui membran sel. Contohnya: Protozoa
3. Protista saprofit dan parasit, mencerna makanan di luar sel dan menyerap sari-sari makanannya. Contoh: jamur

Rabu, 06 Agustus 2014

Refleksi Pembelajaran

Bidang study biologi disinyalir merupakan mata pelajaran yang lebih banyak menghapal dan bahkan ada yang  berpendapat ilmu sosialnya IPA, atau alias pelajaran yang tergolong mudah. Ironisnya siswa-siswi yang mengambil program IPA untuk mata pelajaran biologi menunjukkan hasil yang cukup mencengangkan mata.
Secara keseluruhan siswa yang menempuh ujian lebih dari 85% tidak tuntas.

Analisis sementara prestasi ini dikarenakan
beberapa hal;
1. Motivasi belajar cukup baik namun
    tidak fokus.
2. Sarana pendukung belum memadai
3. Manajemen dan sistem pendidikan
    tidak kondusip.
4. Minimnya figur keteladanan.
5. Penghargaan dan reword tidak ada.
6. Sistem evaluasi lemah.
7. Tidak ada koordinasi atasan dan
    sesama guru.


Tanda-tanda kehancuran
Seorang pakar pendidikan karakter dari Amerika mengatakan ciri-ciri kehancuran sebuah negara ditandai dengan adanya ketidakseimbangan masyarakat itu sendiri. 
1). Meningkatnya kekerasan remaja, 2). Penggunaan bahasa dan kata-kata yang buruk, 3). Meningkatnya perilaku merusak diri (narkotika, miras, seks bebas dll), 4). Semakin kaburnya pedoman moral, 5). Menurunnya etos kerja, 6). Rendahnya rasa tanggungjawab individu/bagian dari bangsa, 7). Rendahnya rasa hormat pada orang tua/guru, 8). Membudayanya ketidakjujuran, 9). Pengaruh kesetiaan kelompok remaja yang kuat dalam kekerasan, 10). Meningkatnya rasa curiga dan kebencian terhadap sesama (Ganiem, 2013)